Rabu, 28 Januari 2009

'FEAST OF LOVE'

Jum'at, 16 Januari 2009 09:13
"Seribu Wajah Cinta"

KapanLagi.com - Pemain: Morgan Freeman, Selma Blair, Greg Kinnear, Toby Hemingway, Radha Mitchell, Stana Katic, Fred Ward

Cinta memang adalah sebuah fenomena yang tak pernah bisa diduga perwujudannya. Ada yang mewujudkan cinta dengan keindahan dan kasih sayang sementara tak jarang pula yang menganggapnya tak lebih dari sekedar penderitaan yang menyakitkan. Dan itulah yang ingin disampaikan oleh film ini.

Diana (Radha Mitchell) adalah seorang agen real estate yang menjalin hubungan asmara dengan Bradley (Greg Kinnear) yang memiliki sebuah coffee house di kota Oregon. Hubungan asmara Bradley sebelumnya dengan seorang wanita bernama Kathryn (Selma Blair) berakhir dengan kegagalan.

Sayangnya kali ini Bradley masih belum beruntung karena Diana juga menjalin hubungan dengan seorang pria bernama David (Billy Burke). Diana kemudian meninggalkan Bradley untuk David, pria yang dicintainya. Bradley yang merasa hancur kemudian dekat dengan Margaret (Erika Marozsan).

Di sisi lain, Harry (Morgan Freeman), Chloe (Alexa Davalos), dan Oscar (Toby Hemingway) masing-masing juga memiliki masalah dengan hubungan asmara mereka. Dari sekelompok kecil manusia yang dipersatukan lingkungan yang sama ini terlihat begitu rumitnya permasalahan asmara yang mereka hadapi dan tak bisa mereka tolak.

Film drama cinta ini diangkat dari sebuah novel karya Charles Baxter dengan judul yang sama. Dan ini bukanlah sesuatu yang mudah karena novelnya sendiri punya tingkat kesulitan yang cukup tinggi untuk divisualisasikan. Masalahnya, novel ini memiliki banyak karakter yang punya bobot hampir sama dan alur ceritanya sendiri selalu berubah-ubah sudut pandang.

Untungnya, Allison Burnett yang dipercaya mengerjakan naskahnya cukup mampu mengambil 'roh' dari novel ini meski tak bisa sepenuhnya dibilang taat pada sumber aslinya. Setidaknya karakter dan plot cerita masih bisa dialihkan dengan baik meski tak bisa sepenuhnya mengadaptasi seluruh alur cerita dengan sempurna.

Kasus yang sering muncul pada film hasil adaptasi novel adalah batasan durasi yang membuatnya jadi sulit untuk benar-benar mewakili sebuah deskripsi yang tergambar pada novelnya. Dan film FEAST OF LOVE ini juga bukan pengecualian. Ada beberapa proses yang terasa berjalan terlalu cepat dan sulit untuk diterima. Akibatnya memang agak sulit terlibat secara emosional dengan beberapa sudut dari film yang punya banyak alur ini. Untungnya para aktor dan aktris pendukungnya cukup mampu menghayati peran yang mereka bawakan dan memberikan 'jiwa' pada karakter yang mereka mainkan.

Secara umum. FEAST OF LOVE ini memang bukan tontonan ringan karena ide ceritanya sendiri sudah cukup berat. Dan yang jelas ini bukan tontonan untuk anak kecil lantaran banyak adegan seks meski semuanya diperlihatkan dengan sentuhan seni dan sama sekali tak terkesan erotis. (kpl/roc)

Selasa, 27 Januari 2009

'KAWIN LARIS'

Sabtu, 17 Januari 2009 09:13
"Mengembalikan Nilai Luhur Pernikahan"
KapanLagi.com
- Pemain: Zumi Zola, Candil, Nana Mirdad, Vincent Club Eighties, Ujo (Project Pop), Sujiwo Tejo, Unang, Jill Gladis

Ketertarikan Agus (Zumi Zola) pada ritual pernikahan memang sudah terlihat sejak ia masih kecil. Hobinya menghadiri pesta pernikahan berbuntut keinginannya menjadi seorang penghulu. Keinginan ini tentu saja ditentang keras oleh kedua orang tua Agus yang menginginkannya menjadi 'orang penting'. Tapi tentangan ini tak membuat keinginan Agus surut.

Pertemuannya dengan Pak Dadang, penghulu paling disegani masyarakat di sana, makin menguatkan niat Agus. Sayangnya di jaman yang serba modern ini, nilai-nilai pernikahan tak lagi sakral seperti dulu. Orang dengan gampang kawin-cerai atau malah memilih tinggal serumah tanpa pernikahan. Akibatnya, penghulu tak lagi terlalu diperlukan.

Suatu ketika, kecamatan tempat Agus tinggal akan digabung dengan kecamatan sebelah dan sebagai akibatnya Agus akan harus bekerja di bawah 'komando' Deon (Vincent Club Eighties), penghulu kecamatan sebelah yang terkenal mengomersilkan pernikahan. Keadaan ini membuat Agus harus memutar otak untuk meningkatkan statistik pernikahan di kecamatannya.

Langkah pertama Agus adalah mengubah total image pernikahan dengan merenovasi kelas persiapan pernikahan menjadi sesuatu yang lebih menarik. Metode unik ini ternyata cukup sukses dan kelas pernikahan Agus mulai dipenuhi pasangan-pasangan yang berencana menikah.

Kabar popularitas Agus pun sampai juga ke telinga Deon dan Mamud (Candil) anak buahnya yang kemudian menyusun rencana untuk menggagalkan rencana Agus ini. Strategi licik pun mulai dilancarkan untuk membuat 'pasien' Agus beralih ke Deon. Peperangan dua kubu ini pun menjadi semakin panas saat mereka berdua harus berebut seorang klien penting, yang tinggal di rumah tepat di antara kecamatan mereka berdua. Klien itu adalah Amanda Alissa (Nana Mirdad), selebritis cantik yang akan menikah dengan seorang pejabat.

Agus berencana memanfaatkan popularitas Amanda agar para muda-mudi di kecamatan Agus mulai tertarik lagi dengan pernikahan. Sayangnya Amanda ternyata malah belum yakin menikah dengan calon suaminya. Dan seiring kedekatan Agus dan Amanda, rasa cinta pun mulai tumbuh di hati Agus. Di saat yang bersamaan, Agus menerima kabar buruk bahwa orangtuanya akan bercerai.

Pandangan Agus akan keindahan perkawinan buyar seketika. Agus yang patah semangat kemudian memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai penghulu. Untungnya ada Iin (Jill Gladys), staff Agus, yang berusaha mencegah kepergian Agus, dengan memberinya kejutan. Iin berhasil menemukan Pak Dadang. Pak Dadang pun didatangkan ke kelas persiapan pernikahan. Dengan metodenya yang gila-gilaan dan ekstrim, pak Dadang pun mulai mengajar di kelas.

Berhasilkah Agus mengembalikan nilai-nilai luhur pernikahan sekaligus menggagalkan perceraian kedua orang tuanya? (kpl/roc)

'Pintu Terlarang'

jumat, 23/01/2009 16:41 WIB
Siapkan Nyali Anda!

'Pintu Terlarang', film thriller karya Joko Anwar yang satu ini wajib ditonton. Selain penuh misteri, film ini lumayan menguji nyali. So, persiapkan nyali Anda sebelum membuka 'Pintu Terlarang'.
'Pintu Terlarang' dibuka dengan adegan Gambir (Fachri Albar) tengah menggelar pameran patung hasil karyanya. Di pameran itu, semua karya Gambir sukses terjual habis. Namun di saat yang bersamaan Gambir merasa kecewa. Ia sempat mendengar ada beberapa orang menyebut karyanya tidak orisinil. Namun Talyda (Marsha Timothy), istrinya berhasil menenangkannya.
Meskipun dicap sebagai seniman yang sukses, kehidupan rumah tangga Gambir ternyata terpuruk. Sang istri Talyda tidak mau punya keturunan karena ingin mengutamakan karirnya. Mereka merahasiakan hal itu dari Menik (Henidar Amroe), ibu Gambir yang ingin sekali menimang cucu.
Suatu saat Talyda mengetahui bahwa dirinya sedang hamil. Talyda pun meminta Gambir untuk mengantarkannya menggugurkan kandungannya. Dengan berat hati, Gambir membawa Talyda ke sebuah klinik.
Sesampainya di klinik, Gambir bertemu dengan laki-laki misterius. Laki-laki itu memberitahu Gambir suatu hal yang membuatnya terperangah, Talyda tak mau punya keturunan darinya. Mulai dari situ misteri-misteri dalam kehidupan Gambir sedikit demi sedikit terkuak.
Di 'Pintu Terlarang', Joko Anwar menawarkan alur cerita yang sulit ditebak. Tiap adegan yang dihadirkannya membuat penasaran, ingin tahu seperti apa akhir film ini. Namun ada sedikit tips yang bisa membantu Anda untuk mengetahui ending film ini. Joko memberi petunjuknya di sela-sela credit title. Jadi Anda harus benar-benar menyaksikan film ini hingga detik akhir.
Kalau untuk setting, 'Pintu Terlarang' memang tampil beda. Joko menyajikan setting klasik alias retro di film ini. Bahkan beberapa settingnya dibangun dari nol. Ketika ditanya kenapa ia menggunakan setting demikian rupa, Joko pun menjawabnya dengan sederhana. "Gue memang suka retro art, gue ingin yang beda buat film ini. Gue harap penonton bisa dapat pengalaman baru setelah nonton 'Pintu Terlarang'," ucapnya.
Penampilan Fachri membesut karakter Gambir cukup ciamik. Sosok seorang yang punya kelainan jiwa dengan segala konflik batinnya terangkum apik lewat akting putra Achmad Albar itu. Sementara akting Marsha Timothy sebagai Talyda yang memendam rahasia pun cukup berhasil.
Secara keseluruhan, 'Pintu Terlarang' wajib diberi acungan dua jempol. "Film ini punya taste," ujar Tyo Pakusadewo yang ikut menyumbang akting di film yang diproduseri Sheila Timothy itu.